Syamsurizal: Kompang, Identitas Melayu yang Terus Dilestarikan
Wakil Bupati Siak Syamsurizal membuka Lomba Seni Kompang tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Siak dalam rangka HUT Siak ke-26. Kompang disebutnya sebagai identitas dan warisan budaya Melayu yang harus terus dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda.
SIAK – JAGOK.CO – Wakil Bupati Siak Syamsurizal secara resmi membuka Lomba Seni Kompang jenjang SD/MI dan SMP/MTs se-Kabupaten Siak, yang digelar di halaman Panggung Pentas Siak Bermadah, Kamis (9/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Siak tahun 2025, dengan tujuan utama melestarikan seni tradisi kompang sebagai identitas dan warisan budaya Melayu Siak yang sarat nilai sejarah dan kebersamaan.
Syamsurizal dalam sambutannya menegaskan, kompang bukan sekadar alat musik tradisional, melainkan simbol jati diri masyarakat Melayu yang telah diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi. Di tengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi budaya, kompang tetap bertahan sebagai ikon yang mengakar kuat dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Siak.
“HUT Siak ke-26 ini menjadi momentum penting bagi kita untuk kembali meneguhkan jati diri budaya daerah. Kompang bukan hanya alat musik, tetapi juga cerminan semangat kebersamaan, religiusitas, dan identitas Melayu yang perlu terus kita lestarikan di tengah generasi muda,” ujar Wakil Bupati Syamsurizal.
Lomba seni kompang ini diikuti oleh 56 regu peserta, terdiri dari 28 regu tingkat SD/MI dan 28 regu tingkat SMP/MTs yang merupakan perwakilan dari berbagai kecamatan di Kabupaten Siak. Masing-masing peserta menampilkan kekompakan, ritme, serta kreativitas dalam memadukan tabuhan kompang dengan yel-yel semangat kebangsaan dan nilai-nilai keislaman.
Selain menjadi ajang silaturahmi antar pelajar dan sekolah, kegiatan ini juga menjadi wadah pembinaan generasi muda agar mencintai budaya lokal Siak, menumbuhkan rasa bangga terhadap tradisi leluhur, serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong di tengah masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, Fachrurozi, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen menjadikan seni kompang sebagai kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) wajib di setiap sekolah. Langkah ini dinilai penting sebagai bagian dari strategi pendidikan berbasis budaya lokal.
“Kompang adalah warisan budaya yang perlu dijaga dan diajarkan sejak dini. Kami akan menjadikannya sebagai ekskul wajib agar para pelajar tidak hanya mengenal tetapi juga mampu melestarikan seni tradisi daerah mereka sendiri,” jelas Fachrurozi.
Lomba seni kompang ini menjadi satu dari berbagai kegiatan kebudayaan yang digelar dalam rangkaian HUT Kabupaten Siak ke-26 tahun 2025, yang mengusung semangat “Siak Hebat, Siak Bermarwah” sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam membangun karakter, budaya, dan identitas masyarakat yang berakar pada nilai-nilai Melayu.






















