Pancasila Satukan Perbedaan, Pemuda Didorong Wujudkan Indonesia Emas 2045

Forum Pemuda Mahasiswa Nasional Indonesia ajak generasi muda jadikan Pancasila sebagai pemersatu perbedaan menuju Indonesia Emas 2045.

Pancasila Satukan Perbedaan, Pemuda Didorong Wujudkan Indonesia Emas 2045
Pancasila Sebagai Pemersatu Perbedaan

MEDAN – JAGOK.CO – Indonesia lahir dari semangat perbedaan yang menyatu dalam cita-cita kebangsaan. Sejarah panjang perjuangan bangsa, terutama melalui momentum Sumpah Pemuda 1928, telah menegaskan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang mempersatukan. Nilai itu kini terus digelorakan oleh generasi muda sebagai fondasi dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Perbedaan adalah kekuatan. Perbedaan yang kita miliki harus disatukan dengan mengamalkan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan dasar negara,” tegas Koordinator Forum Pemuda Mahasiswa Nasional Indonesia (FPMNI), Ambrin BW Simbolon, saat menjadi pembicara dalam diskusi kebangsaan bertema ‘Menyatukan Perbedaan, Menguatkan Persatuan dengan Mengamalkan Pancasila sebagai Dasar Negara’, Sabtu (18/10) di Medan.

Menurut Ambrin, generasi muda saat ini menghadapi tantangan besar dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia mengingatkan agar kaum muda tidak terjebak pada konflik perbedaan, tetapi menjadikannya energi positif untuk membangun masa depan bangsa yang lebih berdaya saing.

“Indonesia Emas 2045 bisa menjadi peluang emas, tapi juga bisa menjadi ancaman jika kita tidak siap. Karena itu, semangat Pancasila harus menjadi pedoman hidup agar perbedaan tidak memecah-belah, melainkan memperkuat,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam negara demokrasi, perbedaan pendapat dan aspirasi merupakan hal wajar serta dijamin oleh Undang-Undang (UU). Namun kebebasan tersebut harus tetap dijalankan dengan etika, tanggung jawab, dan kepentingan bersama agar tidak menimbulkan konflik yang merugikan masyarakat luas.

Ambrin juga menekankan pentingnya keberlanjutan forum diskusi serupa. “Kita berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini. Masih banyak pemuda di berbagai daerah yang perlu kita sentuh dan ajak untuk memahami serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara,” katanya dengan penuh harap.

Sementara itu, Rivaldo Nababan, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas (Unika) Medan yang turut menjadi narasumber, menegaskan bahwa generasi muda memiliki tanggung jawab besar dalam membangun karakter bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

“Di tahun 2045 nanti, kitalah kaum muda yang akan menjadi penggerak dan pengisi era Indonesia Emas. Maka mulai sekarang, kita harus saling mendukung, bekerja sama, dan menanamkan nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Rivaldo.

Ia mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk menjadikan Pancasila bukan sekadar hafalan, tetapi pedoman hidup yang membentuk sikap toleransi, solidaritas, dan cinta tanah air. “Untuk menyatukan perbedaan, mari kita mulai dari diri sendiri. Jadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan alasan untuk terpecah,” tegasnya.

Diskusi kebangsaan ini diharapkan menjadi momentum bagi generasi muda untuk memperkuat komitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. Melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila, perbedaan dapat menjadi sumber inspirasi dan kekuatan kolektif menuju Indonesia yang maju, berdaulat, dan bermartabat.

Reporter: Rizky Zulianda
Editor: Thab313